Last modified: 2021-01-03
Abstract
Adanya interaksi antara mesin, alat dengan manusia dapat memicu terjadinya bahaya dan risiko yang dapat memiliki dampak terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Pada proses produksi yang ada di UMKM Silver 999 menggunakan peralatan dan mesin yang dioperasikan oleh manusia sebagai operator. Berdasarkan kondisi tersebut maka dibutuhkan adanya identifikasi bahaya K3 yang dapat terjadi di UMKM Silver 999. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi potensi dan risiko bahaya K3 berdasarkan pada dampak korban di bagian proses produksi UMKM Silver 999. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah identifikasi potensi dan risiko bahaya K3 didasarkan pada dampak korban yang terdiri dari 4 kategori yaitu A Potensi bahaya yang menimbulkan risiko dampak jangka panjang pada Kesehatan), B (Potensi bahaya yang menimbulkan risiko langsung pada keselamatan), C (Risiko terhadap kesejahteraan atau kesehatan sehari-hari) dan D (Potensi bahaya yang menimbulkan risiko pribadi dan psikologis). Untuk mengidentifikasi faktor-faktor potensi dan risiko bahaya K3, peneliti melakukan observasi secara langsung di bagian produksi dan brainstorming dengan operator dan pemilik UMKM Silver 999. Hasil yang didapatkan dari observasi dan brainstorming menunjukkan terdapat beberapa potensi dan risiko bahaya K3 berdasarkan pada dampak korban yang ada di UKM Silver 999 yaitu untuk kategori A berupa bahaya faktor kimia (debu dan uap logam dari proses peleburan, pengikiran, dan proses poles pada perhiasan), bahaya faktor fisik (penerangan ruangan yang kurang baik dan getaran dari mesin poles) dan bahaya faktor ergonomis ( pekerja harus membungkuk saat mengoperasikan alat bending). Untuk kategori B terdiri dari potensi bahaya kebakaran dan listrik (selang gas dan kabel yang tidak tertata dengan baik) serta potensi bahaya mekanikal (tidak adanya safety cover pada mesin poles). Kategori C (tidak tersedianya P3K di area produksi). Kategori D (stress ditempat kerja yang disebabkan dari ketidak nyamanan pekerja saat mengoperasikan alat bending dan kurang penerangan di stasiun kerja poles.