Font Size: 

Kota wisata Batu berpotensi green tourism melalui wisata desa berbentuk wisata kebun, yang secara geografis wilayah dikuasai bidang pertanian. Tahun 2020, Covid-19 menurunkan kunjungan wisata 50% dari tahun sebelumnya, sehingga mendorong dilakukan kajian mengembangkian informasi pemasaran pasca PSBB dilonggarkan. Tujuan penelitian adalah menganalisis penentu informasi pemasaran dari perspektif tourpreneur, komunitas dan wisatawan yang sedang berkunjung di desa wisata. Pendekatan penelitian menggunakan diskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan informasi menggunakan survei melalui kegiatan brainstorming dan wawancara mendalam pada informan yang terpilih. Luaran dan hasil penelitian dengan menggunakan triangulasi diperoleh penentu informasi pemasaran adalah produk, layanan pendukung desa wisata, biaya, intense and attractive promotion.

Pemasaran; Sistem Informasi; Tourpreneur; Desa Wisata