Last modified: 2021-01-18
Abstract
Abstrak— Indonesia terletak di daerah katulistiwa dan mempunyai iklim tropis. Iklim ini hanya mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Ciri iklimnya yang menonjol yaitu suhu dan kelembapan yang tinggi dengan kecepatan angin yang relatif rendah. Rumah tinggalnya merupakan sebuah tempat bernaung dari angin dan hujan saja dan bukan sebagai sebuah perlindungan terhadap iklim sebagaimana halnya bangunan yang terletak pada iklim empat musim. Untuk itu diperlukan adanya elemen-elemen bangunan yang mampu mengusir panas dan kelembapan di dalam bangunan. Nenek moyang bangsa Indonesia sudah memecahkan hal tersebut yang tercermin pada Arsitektur Tradisionalnya. Sa’O Tua adalah sebuah rumah tinggal tradisional suku Ende Lio di Ende, Flores. Bahan-bahan bangunan utama penyusunnya memanfaatkan kayu, bambu dan alang-alang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahan bangunan yang dipakai sehingga mampu menciptakan iklim mikro yang nyaman di dalam bangunan secara deskriptif. Metode penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Pengambilan data diambil dengan teknik pengukuran di lapangan dan wawancara dengan tukang adat dan pemilik rumah. Dari analisis bahan, mulai dari elemen pondasi, dinding dan atap semuanya memakai bahan organik yang didapat dari hutan setempat. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahan bangunan organik mampu menciptakan iklim mikro yang baik di dalam bangunan. Untuk penelitian selanjutnya dibutuhkan penelitian kuantitatif untuk memperkuat temuan hasil penelitian ini.
Kata kunci— Sa’O Tua, tropis, tanggap iklim, bahan bangunan organic