Font Size:
Prinsip Rancangan Double-Skin Facade Pada Bangunan Publik Menggunakan Motif Batik Jawa Timur
Last modified: 2021-01-18
Abstract
Upaya untuk menjaga, melestarikan dan menghargai eksistensi batik dapat dilakukan dalam bidang arsitektur dengan mewujudkannya ke dalam bangunan. Untuk mewujudkan motif batik ke dalam double-skin facadebangunan, melibatkan persepsi visual. Salah satu unsur yang mempengaruhinya adalah cahaya. Seperti diketahui Indonesia selalu disinari cahaya matahari sepanjang tahun. Fenomena yang ada seringkali cahaya alami (sunlighting) yang menyinari bangunan berlebihan. Oleh karena itu perlu shading device berupa double-skin facadebangunan agar membuat nyaman pengguna bangunan. Upaya ini ini dilakukan untuk menghargai eksistensi batik dalam bidang arsitektur yakni menggabungkan motif batik sebagai desain double-skin façade bangunan umum. Sehingga diharapkan identitas lokal bangunan akan terlihat. Dalam proses studi nantinya dilakukan beberapa tahapan terkait studi pustaka, pengambilan parameter operasional, melakukan komparasi bangunan yang menerapkan double-skin facade bangunan dengan motif batik hingga mampu memberikan kriteria atau rekomendasi motif batik yang dapat diterapkan ke dalam desain double-skin façade bangunan dengan motif batik. Motif batik Jawa Timur dipilih karena motifnya yang beragam dan sesuai dengan kriteria desain double-skin facadebangunan, sehingga terpilihlah motif batik surya kawung dan kembang sruni yang diharapkan dapat menjadi identitas lokal bangunan di Jawa Timur.
Full Text:
PDF