Last modified: 2021-01-03
Abstract
Mesin PLTU di PG X berperan mendistribusikan 90% aliran listrik dilingkup produksi. Oleh sebab itu pemeliharaan mesin PLTU mendapat perhatian agar operasional berlangsung dengan baik. Untuk menjaga performansi dan keandalan mesin PLTU PG X melakukan pemeliharaan diantaranya melalui preventive maintenance (planned maintenance) dan corrective maintenance (unplanned maintenance) dan salah satu faktor berhasilnya maintenance yakni availabilty suku cadang dalam jumlah yang memadai. Permasalahan yang sering terjadi pada kegiatan MRO adalah terkait pengendalian persediaan suku cadang, situasi overstock maupun shortage merupakan kondisi yang ingin dicegah oleh perusahaan melalui manajemen persediaan yang efektif dan efisien.
Suku cadang consumeable kelas B pada mesin PLTU, beberapa periode terakhir mengalami shortage saat diperlukan dalam corrective maintenance. Penundaan perbaikan karena menunggu pemesanan dan pengiriman suku cadang membuat aktivitas produksi terhambat. Dampaknya adalah pada service level perusahaan yang rendah serta terhambatnya kegiatan operasional seperti memanjangnya waktu produksi. Hal ini terkait kebijakan perusahaan yang tidak ingin menyimpan suku cadang kelas B dan C sebagai inventory. PG X tidak memiliki sistem persediaan yang baik untuk mengatasi permasalahan ini.
Penelitian ini bertujuan memberikan usulan dengan membandingkan metode perusahaan dengan pendekatan periodic review system untuk menghitung biaya yang lebih efisien diantara keduanya. Periodic Review digunakan untuk mengatasi permasalahan dengan menentukan interval review secara teratur dan tetap pada periode (T), menetukan order quantity (Q) sehingga mencapai level persediaan maksimum (R) yang optimal dan biaya persediaan yang minimum. Hasil perhitungan biaya persediaan dengan pendekatan periodic review system untuk untuk 3 jenis suku cadang kelas B mesin PLTU didapat penghematan biaya pada persediaan suku cadang Gland 25%, Limit Switch 34%, dan Pressure Switch 3% dibandingkan metode persediaan di perusahaan.