Last modified: 2021-01-18
Abstract
Baja tahan karat austenitik dengan komposisi kimia 0,0015 % C, 7,96 % Ni dan 17,49 % Cr merupakan kelompok baja tahan karat 304. Baja tahan karat austenitik terbentuk pada sistem larutan padat Fe-Cr setelah melakukan penambahan unsur penstabil fasa g seperti Ni dan Mn. Fungsi kedua unsur tersebut, untuk menstabilkan fasa g dan menambah luas daerah fasa g serta mempersempit daerah fasa a. Baja tahan karat austenitik setelah proses las MIG semi otomatis dan dilanjutkan pendinginan udara dari temperatur 680 0 C ke 480 0 C terbentuk Cr23C6 yang mengendap di batas butir. Metode penelitian memakai kawat las pejal KST-308L dengan komposisi kimia 9,6% Ni dan 19,3 % Cr. Las MIG menggunakan gas pelindung argon, kuat arus listrik 150 A, sambungan kampuh V tunggal yang selanjutnya terbentuk tiga daerah lasan terdiri dari: logam induk merupakan daerah tidak terpengaruh panas yang letaknya setelah HAZ, deposit las merupakan daerah yang lumer saat menerima energi panas akibat las MIG dan pada daerah ini menerima energi panas yang sangat tinggi dan HAZ merupakan daerah yang letaknya berdekatan dengan deposit las dan energi panas yang diterima HAZ lebih rendah dibanding deposit las. Hasil penelitian sifat kekerasan logam induk 86 HRB, deposit las 82 HRB, dan HAZ 78 HRB. Struktur mikro logam induk terbentuk partikel karbida dan austenit, deposit las terbentuk austenit equiaksial dan partikel karbida, HAZ terbentuk ferit, austenit dan dendrit. Kesimpulan sifat kekerasan ketiga daerah lasan semakin menurun, keuletannya semakin meningkat dan struktur mikro secara umum terbentuk ferit, austenit equiaksial, austenit, partikel karbida, dendrit.