Font Size:
Kapasitas Penampang dan Pola Retak Lentur Balok Beton Bertulang Setelah Paparan Suhu Tinggi 400°C, 600°C, dan 800°C
Last modified: 2023-04-10
Abstract
Beton bertulang merupakan paduan antara beton dengan tulangan baja. Beton adalah bahan konstruksi yang memiliki kekuatan tarik yang rendah namun mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, sedangkan kekuatan tarik beton yang rendah akan ditopang oleh tulangan baja karena baja dikenal sebagai bahan material dengan kuat tarik yang tinggi. Beton merupakan bahan bangunan yang memiliki daya tahan terhadap api yang relatif lebih baik dibandingkan dengan material lain seperti baja, terlebih lagi kayu. Hal ini disebabkan karena beton merupakan material dengan daya hantar panas yang rendah, sehingga dapat menghalangi rembetan panas ke bagian dalam struktur beton tersebut. Pada saat terjadi kebakaran khususnya yang terjadi pada gedung dengan struktur menggunakan beton bertulang, suhu panas dari api akan mempengaruhi sifat fisik pada beton. Perubahan sifat fisik pada beton dapat mempengaruhi kekuatan beton. Perubahan fisik seperti perubahan warna pada beton, terkelupasnya lapisan permukaan beton dan berkurangnya kekuatan pada beton. Pola retak struktural merupakan indikasi paling rawan dari kondisi sebuah bangunan. Retak struktural dapat disebabkan oleh pengaruh lentur, geser, dan torsi. Kondisi tersebut dapat terlihat pada elemen struktural seperti balok, kolom, dan pelat lantai. Lebar retak yang berlebihan akan membuat kebocoran pada bidang penampang yang akan menyebabkan korosi pada penulangan dan kemerosotan kualitas pada beton secara gradual (bertahap). Kondisi retak pada penampang akan mengurangi luas tahanan penampang, sehingga akan mengurangi inersia (kelembaman) penampang. Jika hal tersebut terjadi, maka kekakuan lentur beton juga akan menurun tajam. Balok beton bertulang yang yang telah mengalami paparan suhu tinggi 400 ˚C, 600 ˚C dan 800 ˚C (BS1, BS2, BS3) mengalami penurunan secara berturut nilai beban terhadap balok normal (BN) atau balok kontrol sebesar 25,0% ; 37,5% dan 50,0% untuk besarnya beban retak pertama dan sebesar 8,0% ; 16,0% dan 19,0% untuk besarnya beban maksimum. Sedangkan untuk pola retak pada balok beton bertulang paparan suhu normal, 400°C, 600°C dan 800°C yang terjadi adalah pola retak lentur dimana arah retakan dimulai dari daerah tarik paling luar menuju ke daerah tekan.
Full Text:
PDF (219-229)