Last modified: 2024-08-30
Abstract
Pembangunan pariwisata berkelanjutan diharapkan mampu memberikan dampak dalam waktu yang panjang. Dari pembangunan ini menghasilkan dampak baik terhadap kondisi ekonomi, sosial budaya serta lingkungan untuk saat ini maupun masa mendatang bagi wisatawan yang berkunjung serta seluruh masyarakat lokal. Hal ini sangat berbeda dengan aktivitas tambang yang lebih banyak merusak lingkungan dan menguntungkan privat. Danau Seran adalah salah satu lokasi bekas tambang yang dijadikan obyek wisata oleh masyarakat lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana penyediaan sarana dan infrastruktur pariwisata dan mekanismenya di lahan bekas tambang, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan pembangunan pariwisata berkelanjutan. Metode yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis evaluasi dari destinasi wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme yang digunakan dalam penyediaan sarana dan infrastruktur pariwisata serta pengelolaan perlu dilakukan oleh kemitraan antara perusahaan pemilik konsesi tambang dengan masyarakat lokal sebagai pengelola. Bentuk kerja sama bersifat swadaya masyarakat lokal tanpa peran pemerintah. Kedua, masyarakat lokal di Danau Seran juga mampu melaksanakan kemitraan dalam upaya memperoleh informasi tentang penyediaan dan pemanfaatan prasarana pariwisata, permodalan penyediaan tenaga kerja, serta pelaksanaan promosi, dan pemasaran pariwisata pada destinasi bekas pertambangan. Masyarakat lokal dengan pengalaman, pengetahuan lokal, dan kapasitas sosial yang baik mampu mengembangkan potensi wisata di lahan bekas pertambangan yang ditinggalkan oleh perusahaan pertambangan.